Skip to main content

Kertas Usang

Aku adalah selembar kertas usang.
Yang kau letakkan di sela-sela bantalmu.
Aku selalu mengintipmu dikala kau memimpikan dunia yang kau sendiri tak bisa menjangkaunya.

Aku adalah serpihan doa yang kau ucap setiap kau hendak berlalu.
Setiap kau menyibakkan rambut keritingmu di antara kabut pagi kotamu itu.
Di antara asap, debu, dan berguguran, dan suara anak kecil bermain kayu di jalanan sepi.

Dan aku hanyalah selembar kertas usang.
Yang bahkan kau sendiri tak tahu kenapa kau harus menyimpanku.
Meletakkanku dibalik bantalmu setiap hari.
Membacaku, melipatku, dengan tanganmu yang penuh peluh.
Dan kau masih tidak meninggalkanku.

Di antara setiap lembaran pagimu.
Sehabis kau basuh kedua tanganmu.
Di antara roti isi dan segelas susu tawar tanpa gula yang kamu minum tiap pagi.

Dan aku masih di sini.
Di bawah bantalmu aku menunggu.

Lekaslah pulang.
Aku menantimu.



#SalamPuplyncess

Comments

Popular posts from this blog

Menhadapi Badai

Pada akhirnya aku akan bertemu dengan kedamaian Meski damai itu kosong Tapi merindukanmu hanyalah gemuruh Yang menyuruk Tapi mencintaimu adalah menghadapi badai Yang membuatku perlahan mati

Specific Others

Are we all Have specific others? Are we all Meant to be with specific others? But what if We're all just a lost star A lone wolf A desperate human being Chasing our way home All alone?

Tumbuh

Malam ini hatiku tumbuh lagi Setelah malam-malam mati rasa Aku tidak akan pernah cukup Untukmu hanya untuk sekedar diberi kesempatan Aku tidak akan pernah pantas Untuk sekedar menjalani hidup tepat waktu seperti kebanyakan orang